Sabtu, 16 April 2011

Rahasia Cake Anti Gagal

Mungkin selama ini anda lebih suka membeli cake ketimbang membuatnya, atau boleh jadi anda selalu membuat cake, hasilnya kadang jadi kadang tak jadi, sekali-sekali enak, tidak jarang pula bantat sekalipun resepnya sama. Penyebabnya satu, anda belum mengetahui prosedur pembuatan cake yang tepat serta penguasaan bahan dasarnya. Nah mari kita bahas agar cake kita tersebut anti gagal.

Pada dasarnya cake bisa dibuat dengan berbagai variasi bahan dan dengan berbagai metode pula. itulah sebabnya ada cake yang rasanya keras atau lembut, atau bertekstur kasar atau lembut. Berbagai bahan dan beragam metode ini pula yang kadang menyebabkan cake jadi gagal karena kita salah mengawinkan bahn yang satu atau bahan yang lain atau perkawinannya sudah tepat, tetapi takaran perbandingannya keliru, Begitu pula dengan metode prosedurnya sudah tepat tetapi komposisi bahannya yang salah.

  • Macam-macam cake dasar :
  1. Sponge Type Cake: Bahannya terdiri dari telur, gula dan tepung, atau ditambah margarine yang dicairkan. Prosedur pembuatannya, telur dikocok bersama gula sampai mengembang. Setelah itu tepung terigu diaduk bersama adonan, baru kemudian ditambahkan margarine cair. Pada dasar ini penggunaan margarine tidak sebanyak Butter Type Cake.
  2. Butter Type Cake: Bahannya kurang lebih sama dengan sponge cake, tetapi cara pembuatannya berbeda. Mentega dikocok bersama gula sampai gula hancur lalu tambahkan 50 persen telur yang digunakan. Masukkan telur harus satu satu dulu. Setelah rata, baru ditambahkan telur yang lain, Begitu seterusnya, sisa telur bisa bergantian tepung terigu. Pengocokkan tidak boleh dilakukan terlalu lama agar tepung tidak elastis (mangaret) seperti roti dan cake tidak banyak remahnya.
  3. Kombinasi antara Sponge Cake dan Butter Cake: Margarine dikocok hingga gula hancur, tetapi tidak dikocok bersama telur. Telur dikocok lagi bersama sebagian gula secara terpisah. Tepung kemudian bisa dimasukkan kedalam kocokan margarine lalu dicampur dengan telur yang sudah mengembang, atau tepung masuk kedalam telur. Setelah rata baru dimasukkan kocokan mentega.
  4. Chiffon Cake: Bahannya pun masih standar sesuai bahan cake pada umumnya. Tetapi prosedurnya agak unik. Kuning telur diaduk dengan bahan-bahan lain, sementara siputih telur dikocok kaku bersama sedikit gula pasir. Baru kemudian keduanya digabungkan. Pembuatan kue ini tidak menggunakan margarine, tetapi minyak sayur.
  • Fungsi tiap bahan cake
Mengapa kita perlu mengetahui fungsi bahan cake? tujuannya tak lain, bila kue gagal kita bisa menganalisis sendiri, penyebabnya.

  1. Telur : Fungsinya membangun kerangka cake, memberikan warna pad cake, memberi nilai gizi dan melembabkan kue.
  2. Gula Pasir: Fungsinya memberikan rasa manis, memberi warna pada kulit kue, melembabkan kue, dan melemaskan adonan. Jenis gula yang digunakan bisa bermacam-macam. Gula pasir oke, gula halaus bisa, gula merah yang disisir juga boleh atau gula palem. Tetapi untuk jenis kue Butter Cake sebaiknya dipilih gula yang halus.
  3. Tepung Terigu: Sebetulnya bukan cuma tepung terigu yang oke dibuat kue, tepung ketan, tepung beras sampai tepung singkong pun sah- sah saja dijadikan cake. Tetapi umumnya cake dibuat dari tepung terigu. Tepung yang digunakan adalah tepung yang proteinnya berkadar 7 - 8,5 persen ( Misalnya Cap segitiga). Fungsi tepung untuk membangun kerangka kue, mengikat bahan lain, dan mendapatkan tekstur kue yang baik.
  4. lemak: Lemak yang digunakan untuk cake adalah mentega, margarine atau minyak. mengapa tidak digunakan shortening (mentega putih)?. karena mentega putih tidak mengandung air seperti margarine hingga membuat kue kurang lembab. Tetapi kalau anda tetap ingin memakai mentaga putih, gunakan mentaga yang mengandung emulsifier. Karena emulsifier mampu membantu mengikat air hingga tidak terjadi penguapan. Fungsi lemak untuk menjaga kue agar tahan lama, menambah nilai gizi, memberi aroma pada cake, dan membuat cake terasa empuk. tetapi juga menimbulkan rasa enak.
  5. Emulsifier: Ditoko-toko bahan ini dikenal denga merek TBM, SP atau Ovalet. Fungsinya selain membantu mengembangkan kue juga mengemulsi bahan-bahan agar tercampur baik hingga bisa mengembang sempurna. Keuntungan menggunakan bahan ini adalah lebih ekonomis (bahan telur bisa dikurangi), adonan tetap stabil meski lama dimasukkan keoven dan pengocokkan bisa dilakukan dalam waktu singkat. Penggunaan bahan ini juga membuat cake lebih halus. Sedangkan kerugianya, kue kurang enak disantap, terutama penggunaan emulsifiernya terlalu banyak.
  • Prosedur pembuatan cake
Sponge Cake, telur dikocok bersama gula pasir (telurnya bisa utuh, kuning saja atau putih saja). Pengocokkan dilakukan sampai kental. Cara mengetahuinya, bila telur keihatan sudah kelihatan sudah mulai memucat, jalankan mikser berkeliling. Lihatlah jejak garis yang ditinggalkan. Bila jejak ini lama hilangnya, berarti adonan sudah cukup kental. Kecilkan kecepatan mikser dan kocok sampai gelembung udaranya hilang.

Pengocokkan telur juga bisa dilakukan sambil direndam. Jadi mangkok berisi telur direndam dalam air hangat selam dikocok. Tujuannya membuat telur mengembang sempurna. Karena telur baru bisa mengembang sempurna kalau suhunya 40 derajat celcius.

Nah saat inilah waktu yang tepat untuk memasukkan terigu. Tepung sebaiknya diayak diatas adonan waktu diaduk agar tidak berbutir-butir. Aduk seluruh adonan sampai telur tercampur rata. Setelah itu, tuangkan margarine cair, santan atau cairan lain, Aduk kembali dari bawah keatas agar cairan yang jatuh kebawah bisa ikut teraduk. Kalau sudah begini, adonan siap dioven.

Patut diingat, pencairan margarine harus tepat. Cairkan margarine sesaat akan dituangkan kedalam adonan. Gunakan api yang sangat kecil dan cairkan hanya sampai margarine larut, bukan sampai mendidih. Warna margarine harus keruh dan tidak ada margarine yang terpisah. Margarine yang mendidih, airnya sudah menguap, hingga hasil kue kelak kurang lembab.

Butter Cake, margarine atau mentega dikocok bersama gula pasir sampai gula hancur. Karena pengocokkan tidak boleh dilakukan terlalu lama, pilih gula yang halis, tetai bukan gula tepung). Kalau anda tak punya gula halus, blender gula kasar. Cara lain, tambahkan 1 sendok makan putih telur saat pengocokkan untuk memudahkan larutan gula pasir.

Pengocokkan margarine tidak perlu ditunggu sampai creamy, cukup sampai gula hancur. Masukkan telur satu butir lalu kocok kembali. Begitu seterusnya hingga 50 persen telur dikocok semua. Setelah itu anda dapat menambahkan sedikit-sedikit terigu bergantian dengan gula sambil terus dikocok.

Kini memasuki terigu, sekali lagi ayak tepung langsung diatas adonan sambil diaduk. Adonan sudah siap dioven kecuali jika masih perlu ditambahkan cairan, seperti sari buah atau susu.

  • Masalah dan penyebab cake gagal
Nah, fungsi dan prosedur sebetulnya sudah anda dapat menganalisis cake buatan anda saat cake anda kurang sempurna. sebagai panduannya, berikut mudah-mudahan bisa membantu.

Masalah :
  1. Cake keras dan terbelah
  2. Cake Mengembang saat dioven, tetapi mengeruk ketika keluar dari oven
  3. Warna kue pusat, pada hal cake sudah matang.
  4. Cake gosong, sementara tengah belum matang.
  5. Pada bagian bawah kue terbentuk lapisan kuning tebal yang keras.
  6. Cake cuma lembut selagi panas, tetapi keras setelah dingin,
  7. Kulit cake tebal dan renyah.
  8. Cake melembung ditengah.
  9. Cake cekung ditengah.

Penyebab :

1.1. Terigu terlalu banyak, tidak seimbang dengan pemakaian telur.
1.2 Cake keras bisa disebabkan kurang gula atau lemak
1.3 Pengocokkan telur belum cukup kental.

2.1 Jumlah tepung yang digunakan kurang banyak

3.1 Jumlah gula kurang.

4.1 Kemungkinan jumlah gula terlalu banyak.
4.2 Api terlalu besar. Temperatur tinggi hanya dipasang sampai cakemengembang, setelah naik api harus dikecilkan.

5.1 Pengunaan lemak terlalu banyak
5.2 Waktu pengocokkan tidak tepat.
5.3 Pengocokan terlalu lama.

6.1 Gelembung udara blm hilang, tepung sdh dimasukkan dalam kocokan telur
7.1 Margarine tidak teraduk rata.

8.1 Margarine yang digunakan kwalitas kurang baik, membeku disuhu ruang.

9.1 Cake terlalu cair , penggunaan gula terlalu byk dan volume adonan terlalu tinggi hingga butuh waktu lama dalam oven.

10.1 Pengocokan terlalu lama dan panas oven tidak rata.

11.1 Tepung kurang seimbang dengan jumlah cairan.

Kamis, 30 Juli 2009

Tips mengolah daging

  1. Sebelum dimasak, rendam dulu daging apapun yang akan anda masak dengan bumbu minimal 2 jam agar bisa meresap sempurna. untuk daging yang akan dibuat sup,perendam tidak perlu dilakukan.
  2. Untuk mengurangi bau daging kambing adalah dengan merebus terlebih dahulu daging sebentar dengan air mendidihyang sudah dibubuhi jahe, serai dan daun salam buang airnya dan rebus kembali dengan air mendidih.
  3. Air rebus iga,buntut atau daging berlemak lainnya,sebaiknya disimpan dulu dalam lemari pendingin agar lemaknya membeku. Buang lemak tadi supaya masakan anda tidak terlalu berlemak.

Kamis, 23 Juli 2009

Kluwek

Saya baru tahu ada sejenis buah gitu, yang bentuknya gepeng berkulit keras dan isinya berwarna hitam pekat dan rasanya sedikit pahit. Kluwek ini dimasak oleh kebanyakan orang khususnya suku Betawi. Saya pertama kali makan kluwek ini dirumah mertua sewaktu saya datang berkunjung. Kesan yang dapat saya rasakan dilidah ada sedikit aneh, tapi....lama kelamaan saya mulai menyukainya.